Bangkalan madura,bhayangkara.news. pencabutan kilometer listrik dirumah mursidi di desa banyior dusun banyior kecamatan sepulu kabupaten bangkalan jawa timur sabtu 19/03/22. Oleh petugas PLN di duga kurang etis.
Mursidi saat di temuin awak media di kediaman mengatakan memang saya akui saya telat bayar,surat peringat pun udah di berikan kesaya tapi kan saya ada etika mau bayar sampai hari senin ini.cuma sebelum hari senin pihak pln sabtu langsung main cabut(putus) saja tanpa sepengetahun saya,kebetulan waktu saat pencabutan saya tidak ada .saya kecewa betul dengan pelayanan pln,kaya preman aja main cabut aja "ucap" nya.minggu 20/03/22
Mursidi mencoba menghubungi salah satu petugas PLN bernama rohman untuk menanyakan hal pencabutan kilometer listriknya.
Rohman menjawab kalau hal pencabutan bukan tugas saya,yang mencabut petugas dari pamekasan dan surabaya,untuk kejelasan sampean data kantor PLN bangkalan tegas nya.
Muis selaku DPAC jaringan pendamping kebijakan pembangunan (JPKP)kecepatan sepulu menyangkan perilaku petugas PLN dimana tugas nya melayani masayarakat ko seperti begitu.memang dalam aturan PLN benar,tapi setidaknya berilah kebijakan apa lagi korban telah berjanji senin akan di bayar.
Saya di sini tidak memihak dari salah satu pihak,mursidi pun salah karna ada keterlabatan pembayaran .PLN pun menurut saya juga salah,karna waktu pencabutan tanpa ada pemilik rumah,tanpa sepengetahuan aparatur desa setempat,dan pihak kepolisian.takutnya kalau ada hal yang tak di ingin kan terjadi pada saat waktu pencabutan misalnya bertengkar,kan yang repot aparatur desa dan pihak keamanan polisi lanjutnya.
Kalau udah pencabutan begini kan kasih masyarakat,udah bayar tunggakan,bayar denda,mungkin saja pemasakan kilometer kembali kena biaya . kan kasihan masyarakat bukan membantu malah menambahin beban.
Aturan boleh di tegak kan tapi juga berilah kebijakan ke masayarakat jangan mau menang sendiri.kalau mau ikut aturan yang benarnya pasti banyak yang bermasalah,makanya kebijakan itu yang kita pakai andai terulang lagi baru kasih sangsing tegas sesuai dengan aturan PLN yang berlaku "tegas muis".
Red-(Ramli)
0 Komentar