JAKARTA, [Bhayangkara News] - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta bantuan TNI-Polri terkait testing, tracing dan teknik isolasi dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Hal itu demi mencegah angka penularan semakin meluas.
Demikian
disampaikan Budi Sadikin di dalam acara rapat pimpinan (Rapim) TNI-Polri 2021
di Gedung Rupatama, Jakarta Selatan, Senin (15/2/2021).
“Hanya
TNI dan Polri yang memiliki kapasitas tersebut. Jadi itu teknik testing,
tracing dan teknik isolasi itu butuh bantuan TNI-Polri. Nah itu butuh
implementasinya sampai ke daerah-daerah,” kata Budi.
Terkait
testing, Budi menargetkan personel TNI dan Polri turut membantu target
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan tes swab antigen ataupun PCR
sebanyak 40.000 dalam sehari.
Menurutnya,
Kemenkes memiliki kendala untuk mencapai target itu lantaran pihaknya tidak
memiliki anggota yang mencakup hingga ke daerah.
“Kalau
testing ini ada aturannya, 1 per 1.000 per hari. Jadi kalau orang Indonesia 269
juta dibagi 1.269 itu harus ditest. 40.000 harus ditest per hari. Kapasitas lab
kita sebenarnya cukup, problemnya nggak merata. Kalau merata ke seluruh daerah
itu yang bisa cuma TNI-Polri,” jelas Budi.
Selanjutnya,
Budi menjelaskan bantuan TNI dan Polri terkait upaya pelacakan (tracing) kontak
erat setiap orang yang terpapar Covid-19.
Sebab
berdasarkan aturan WHO, setiap satu orang yang terpapar Covid-19 harus bisa
dilacak sedikitnya 30 orang kontak eratnya dalam 72 jam.
“Tracing
ini yang saya sangat butuh bantuan TNI-Polri. Aturan dari WHO dalam 72 jam
maksimal semua kontak eratnya 30 orang harus teridentifikasi. Ini hanya
Tni-Polri yang bisa. Intinya setiap orang yang kena harus dilacak 30 orangnya
salam tempo 72 jam. Ini sipil tidak akan mampu,” ungkap dia.
Untuk
hal tersebut, kata dia, Budi membutuhkan sedikitnya 89 ribu orang yang bertugas
sebagai tracer Covid-19. Jumlah tersebut bisa terpenuhi jika TNI-Polri turut
serta membantu.
“WHO
bilang untuk setiap 100 ribu populasi dibutuhkan 30 tracer atau pelacak. Jadi
saya hitung dibutuhkan 89 ribu. Saya nggak mungkin punya. Ini tinggal saya
sowan ke panglima karena kalau nggak, nggak akan bisa (personel tracer).
Alhamdulillah udah dapat izin dan kita mohon bantu menggerakkannya, tinggal
gimana kita melacak 30 kontak erat setiap orang yang kena,” terang Budi
Sadikin.
Lebih
lanjut, ia menyampaikan peran TNI-Polri terakhir adalah bantuan pengamanan
pasien Covid-19 yang telah diisolasi di rumah sakit. Dia meminta bantuan aparat
keamanan membantu pengamanan.
0 Komentar